Kamis, 08 Desember 2011

Berani

Suatu hari seorang pembuat jam bertanya kepada jam yang dibuatnya, "Hai, jam, apakah kamu bisa berdetik  31.104.000 kali setahun?"
"Apa?!" si jam terkejut, "Bagaimana saya bisa?"

Selasa, 06 Desember 2011

Jangan Berhenti Di Tengah Badai

Pada suatu hari, seorang anak yang sedang berkendara dengan ayahnya, seperti biasanya. Mereka bekendaraan menuju ke suatu tempat, si anak mengemudikan mobil, dan sang ayah duduk di sampingnya.

Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang.

Langit menjadi gelap. Terlihat beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.

"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", si anak bertanya.

Minggu, 04 Desember 2011

Kepompong Jadi Kupu-kupu

Mari belajar dari kepompong yang berusaha menjadi kupu-kupu.
Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin berhasil dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses yang terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani

Jumat, 02 Desember 2011

Memanfaatkan Kesempatan Dalam Kesempitan

Kisah Pekerja Rumah Tangga dan Penulis - Memanfaatkan Kesempatan Dalam Kesempitan

"Di antara kesibukan tersebut tetap saja saya melihat kesempatan kapan saja dan di mana saja."
Jika kita ingin melakukan sesuatu yang kita sukai, pastilah kita akan melakukannya. Meskipun waktu tidak bersahabat dengan kita. Yang jelas, jika kita ingin dan suka melakukannya, kita akan selalu melihat kesempatan atau peluang di antara sempitnya waktu.

Rabu, 30 November 2011

Jalani Hidup Yang Terbaik

Ada sebuah danau dimana terdapat banyak batu-batuan. Di danau tersebut terdapat sebuah papan bertuliskan:
"Yang mengambil batu
akan menyesal.
Yang tidak mengambil batu
juga akan menyesal ..."

Heran dengan kalimat itu?
Ada yang malah tertarik untuk mengambil beberapa butir batu-batu itu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Beberapa yang lainnya tidak terlalu menggubrisnya. Jadi mereka tidak mengambil batu-batu itu dan lebih tertarik untuk menikmati segarnya air di danau itu.
Setelah kembali ke Eropa, mereka menyuruh ahli batu untuk memeriksa batu-batuan yg mereka bawa.

Ternyata batu-batuan itu adalah sejenis Safir yang dari luar tampaknya jelek tapi di dalamnya merupakan permata yang sangat indah dan mahal harganya.

Yang tidak membawa batu itu jadi menyesal karena tidak membawanya, tetapi yang membawanya pun akhirnya menyesal karena tidak membawa lebih banyak

Bukankah hidup manusia serupa seperti cerita di atas?

Kita diberikan kehidupan yang sangat berharga. Namun bukankah kita seringkali kurang menghargai masa hidup ini, justru di saat kita masih bisa hidup lama?

Hidup ini begitu bernilai. Jauh lebih bernilai daripada batu-batu permata.
Itulah sebabnya agar kita tidak menyesal di kemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan maksimal.

Bekerja dengan maksimal, Mengasihi keluarga dengan maksimal, Berkarya bagi sesama dengan maksimal.

Intinya ketika kita sudah mengusahakan yang terbaik selama hidup ini, maka kita tidak perlu lagi menyesal di kemudian hari.
Usahakan yang terbaik selama kesempatan itu masih ada.....<(^-^)> .
TERUSLAH BERJUANG !!!
It's a life..
Your life,
My life,
Our life...!!
PASTIKAN HARI INI LEBIH BAIK :)

Senin, 28 November 2011

Fokus di Satu Bidang

Belajar pada si Tukang Burger: 

Kunci Sukses Saya Cuma Fokus di Satu Bidang

"Bagi saya, kesuksesan itu seperti pintu yang bisa dilewati siapa saja, asal orang itu punya komitmen terhadap usahanya."

Tahukah Anda "Edam Burger"? Bila Anda kebetulan berbelanja di Alfamart atau Indomart, kemungkinan besar akan menemui gerai burger ini. Di sebagian besar Alfamart dan Indomart, memang selalu ada Edam Burger, khususnya di Jabodetabek. Edam ada di mana-mana dan menjelma menjadi jaringan burger paling luas di Indonesia. Edam bahkan bisa disebut sebagai ikon burger kelas menengah

Sabtu, 26 November 2011

Berhentilah Jadi Gelas

Seorang guru mendatangi seorang muridnya yang belakangan ini wajahnya selalu tampak murung.


"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.


"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.